epidemiologi. fkm undip A-2013
TUGAS EPIDEMIOLOGI
Dosen Pengajar : Bpk. M. Arie W, SKM, Mkes.(Epid)
KELOMPOK 9
Shofi Annisa 25010113120003
Delita Septialti
25010113120006
Putri Destriani 25010113120007
Laila Fitriana 25010113120009
Hana Zahab 25010113120047
Santi Tri Rahayu 25010113120068
A 2013
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
1.
Masalah
kesehatan wabah herpes zoter dengan sudut pandang epidemiologi
Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar ular cacar api)
adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang
menderita cacar air,
virus varicella-zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau
laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf)
posterior. Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas
seluler maka virus
tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi
ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil
kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit yang dilalui virus tersebut. Herper
zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun
lemah) seperti penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.
Penyelesaian penyakit
herpes zoster menurut epidemiologi ada 3 hal:
a. Frekuensi masalah kesehatan
Insiden herpes zoster tersebar
merata di seluruh dunia, tidak ada perbedaan angka kesakitan antara pria dan
wanita. Angka kesakitan meningkat dengan peningkatan usia. Diperkirakan
terdapat antara 1,3-5 per 1000 orang per tahun. Lebih dari 2/3 kasus berusia di
atas 50 tahun dan kurang dari 10% kasus berusia di bawah 20 tahun. Neuralgia pasca herpetic dapat timbul pada umur di
atas 40 tahun, persentasenya 10-15 %. Makin tua penderita makin tinggi
persentasenya.
Pada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa
komplikasi. Sebaliknya pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi HIV,
keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi. Vesikel sering
menjadi ulkus dengan jaringan nekrotik. Pada herpes zoster oftalmikus dapat
terjadi berbagai komplikasi, diantaranya ptosis paralitik, keratitis,
skleritika, korioretinitis, dan neuritis optic.
Paralisis motorik terdapat pada 1-5% kasus, yang terjadi akibat penjalaran
virus secara per kontiunitatum dari ganglion sensorik ke sistem saraf yang
berdekatan. Paralisis biasanya timbul dalam 2 minggu sejak awitan munculnya
lesi. Berbagai paralisis dapat terjadi, misalnya di muka, diafragma, batang
tubuh ekstremitas, dan vesika. Umumnya akan sembuh spontan.
Siapapun yang telah sembuh dari cacar air dapat terkena herpes zoster.
Termasuk anak-anak. Namun, herpers zoter paling sering pada orang dengan umur
50 tahun atau lebih. Risiko terkena herpes zoter meningkat dengan bertambahnya
usia.
Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal, walaupun
daerah-daerah lain tidak jarang. Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala
prodromal baik sistemik (demam, malese, pusing), maupun gejala prodromal lokal
(nyeri otot-tulang, gatal, pegal). Lebih dari 80% biasanya diawali dengan
gejala prodromal, gejala tersebut umumnya berlangsung beberapa hari sampai 3
minggu sebelum muncul lesi kulit. Gambaran yang paling khas pada herpes zoster
adalah erupsi yang lokalisata dan hampir selalu unilateral. Jarang erupsi
tersebut melewati garis tengah tubuh.
b. Penyebaran masalah kesehatan
Herpes
zoster ditularkan antar manusia melalui kontak langsung, salah satunya adalah
transmisi melalui pernapasan sehingga virus tersebut dapat menjadi epidemik
di antara inang yang rentan. Resiko terjangkit herpes zoster terkait dengan
pertambahan usia. Hal ini berkaitan adanya immunosenescence, yaitu
penurunan sistem imun
secara bertahap sebagai bagian dari proses penuaan. Selain itu, hal ini juga
terkait dengan penurunan jumlah sel yang terkait dalam imunitas
melawan virus varicella-zoster pada usia tertentu.
Penderita
imunosupresi, seperti pasien HIV/AIDS yang mengalami penurunan CD4 sel-T, akan berpeluang
lebih besar menderita herpes zoster sebagai bagian dari infeksi oportunistik. Herpes zoster dapat muncul
disepanjang tahun karena tidak dipengaruhi oleh musim dan tersebar merata di
seluruh dunia, tidak ada perbedaan angka kesakitan antara laki-laki dan
perempuan, angka kesakitan meningkat dengan peningkatan usia. Di negara maju
seperti Amerika, penyakit ini dilaporkan sekitar 6% setahun, di Inggris 0,34%
setahun sedangkan di Indonesia lebih
kurang 1% setahun.
Herpes zoster terjadi pada orang yang pernah
menderita varisela sebelumnya karena varisela dan herpes zoster disebabkan oleh
virus yang sama yaitu virus varisela zoster. Setelah sembuh dari varisela,
virus yang ada di ganglion sensoris tetap hidup dalam keadaan tidak aktif dan
aktif kembali jika daya tahan tubuh menurun. Lebih dari 2/3 usia di atas 50
tahun dan kurang dari 10% usia di bawah 20 tahun. Kurnia Djaya pernah
melaporkan kasus hepes zoster pada bayi usia 11 bulan.
c. Faktor Determinan/ Faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan
Penurunan imunitas pada
tubuh menyebabkan virus pada permukaan kulit dapat berkembang dan menjadi
penyakit herpes. Herpes adalah penyakit menular yang dapat melalui kontak
langsung dengan penderita atau pun bersentuhan pada bagian yang terinfeksi.
Jika anda sedang mengalami sakit herpes ini sebaiknya anda berhati-hati dalam
menjaga agar bintik air ini tidak pecah sehingga tidak menjalar ke area yang
lebih luas. Pada sebagian kasus herpes dapat kempes dengan sendirinya karena
sistem imun dari dalam tubuh kita yang bereaksi terhadap penyakit ini.
Penyebab herpes
biasanya karena sistem imun sedang lemah, atau kebersihan badan yang kurang
terjaga. Gejala herpes umumnya suhu badan menngkat disertai demam, cepat lelah,
dan gampang pusing. Pada saat ini sistem imun pada tubuh akan menurun dan virus
akan mudah masuk ke dalam tubuh sehingga menimbulkan infeksi pada permukaan
kulit. Setelah virus berkembang sempurna pada tahap selanjutnya akan terdapat
bintik-bintik berair yang sangat gatal dan mengganggu.
Bila anda menggaruknya
dan bintik pecah akan menimbulkan iritasi pada kulit dan akan lebih menyebar ke
area kulit yang lebih luas. Herpes zoster ini menyerang pada permukaan kulit
terbuka, seperti seluruh bagian tubuh, misal punggung, dan dada. Penularannya
bisa melalui kontak langsung dan bersentuhan dengan penderita.
2.
Statment “Epidemiologi adalah inti dari kesmas
(The Core of Public Health Science
is Epidemiology)
Epidemiologi adalah ilmu yang mmepelajari tentang penyebaran penyakit
serta determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit tersebut. Untuk dapat
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit
serta memulihkan kesehatan masyarakat
perlu disediakan dan diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( Public
Health Service ) yang sebaik – baiknya.
Oleh
karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan ( Health Needs ) dari masyarakat. Namun dalam praktek sehari – hari
ternyata tidaklah mudah untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakat yang maksimal. Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya
merumuskan kebutuhan kesehatan yang ada dalam masyarakat karena pola kehidupan
masyarakat yang beraneka ragam sehingga mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang
ditemukan juga beraneka ragam. Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam
kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui
masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya ; apabila dalam suatu masyarakat
banyak ditemukan masalah kesehatan berupa penyakit menular ( TBC ), maka
pelayanan kesehatan yang disediakan akan lebih diarahkan kepada upaya untuk
mengatasi masalah penyakit menular tersebut.
Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui
Frekwensi, Penyebaran dan Faktor – factor yang mempengaruhi suatu masalah
kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus yang
disebut dengan Epidemiologi. Dan Epidemiologi ini merupakan inti dari Ilmu
Kesehatan Masyarakat.
B. Burt Gerstman adalah tokoh dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
mempunyai pendapat bahwa, Epidemiologi merupakan induk dari ilmu kesehatan
masyarakat (The core of Public Health Science is Epidemiology). Pendapatnya Ia
tulis dalam bukunya yang berjudul Epidemiology Kept Simple: An Introduction to
Traditional and Modern Epidemiology (2nd ed., greatly expanded). Seperti pada pernyataan dalam bukunya yaitu :
“Traditionally, epidemiology has been studied as the core science
of public health. As such, it provided the objective basis for disease
prevention and health promotion. Public health professionals of all types must
communicate risk and read epidemiologic information. Epidemiology provides the
tools to evaluate health problems and policies on a population basis.”
“Secara tradisional, epidemiologi telah dipelajari sebagai inti
dari ilmu kesehatan masyarakat. Dengan demikian, hal itu memberikan dasar
obyektif untuk pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Profesional kesehatan
masyarakat dari semua jenis harus mengkomunikasikan risiko dan membaca
informasi epidemiologi. Epidemiologi menyediakan alat untuk mengevaluasi
masalah kesehatan dan kebijakan secara populasi.”
3.
Fenomena
Epidemi, Endemi, Pandemi, Sporadik
Ø Fenomena Epidemi
Epidemi ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu
dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa.
Dampak Epidemi HIV terhadap Industri di Riau
Pada bulan Oktober 2010, sebuah Harian ”Riau Pos” menerbitkan sebuah berita
yang berjudul “AIDS di Riau Capai 253 Kasus”. Fakta ini menunjukkan HIV/AIDS sudah ada di pelupuk mata. Kasus HIV/AIDS sudah dideteksi pada semua kalangan, usia dan lapisan
masyarakat.
Selama ini survailans tes
HIV (tes ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara yang HIV-positif
dan HIV-negatif di kalangan tertentu pada kurun waktu yang tertentu pula)
dilakukan dengan dipstick atau ELISA.
Orang-orang yang sudah
HIV-positif tidak tampak karena sebelum mencapai masa AIDS, antara 5-10 tahun
setelah tertular, sama sekali tidak ada gejala yang khas tapi yang bersangkutan
sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain melalui cara-cara yang sangat
spesifik. Orang-orang inilah kemudian yang bisa menjadi mata rantai penularan
HIV secara horizontal antar penduduk.
Perilaku berisiko tinggi
tertular HIV adalah (1) melakukan hubungan seks penetrasi yang tidak aman
(tidak memakai kondom) di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang
berganti-ganti, (2) menerima transfusi darah yang tidak diskrining, dan (3)
memakai jarum suntik dan semprit secara bersama-sama dengan bergiliran dan
bergantian.
Saat ini epidemi HIV
dipicu oleh pemakaian jarum suntik di kalangan pengguna narkoba suntikan. Jika
di satu daerah sudah terdeteksi pengguna narkoba dengan jarum suntik maka
epidemi HIV di daerah itu akan cepat menyebar secara horizontal antar penduduk.
Untuk mencegah agar tidak
tertular HIV dapat dilakukan setiap orang yaitu dengan menghindari perilaku
berisiko dan meningkatkan kewaspadaan universal terutama pada fasilitas
kesehatan, seperti penggunaan jarum suntik yang steril, memakai sarung tangan,
dll. Sedangkan di kalangan masyarakat diperlukan pengetahuan yang komprehensif
tentang HIV/AIDS terutama tentang cara-cara penularan dan pencegahannya secara
medis.
Untuk memutus mata rantai
penyebaran HIV dianjurkan bagi penduduk yang pernah melakukan salah perilaku
berisiko, seperti melakukan hubungan seks dengan pekerja seks, untuk menjalani
tes HIV secara sukarela dengan konseling. Melalui cara ini, dikenal sebagai VCT
(voluntary counselling and test), setiap orang akan mendapat konseling
sebelum dan sesudah tes dan kerahasian dijamin.
Dengan mengetahui status HIV sebelum mencapai masa AIDS akan banyak
manfaatnya. Misalnya, yang bersangkutan mendapatkan pengobatan karena sekarang
sudah ada obat antiretroviral yang dapat menahan laju pertumbuhan HIV di dalam
darah.
Selain itu yang bersangkutan pun tidak lagi menjadi mata rantai penyebaran
HIV secara horizontal karena ketika menjalani VCT sudah ada pendekatan yang
harmonis sehingga ybs. memahami kondisinya dan tidak akan melakukan perilaku
berisiko sehingga tidak akan terjadi penyebaran HIV.
Terkait juga, wabah Athena adalah sebuah
epidemi yang pecah di Yunani selama Perang
Peloponnesia pada 430 SM.
Para sejarawan tidak dapat menyepakati apa wabah itu, dengan tipus, cacar, dan
campak semua sedang dipertimbangkan, namun hal ini sering dianggap telah menjadi bentuk penyakit pes.Penyakit ini dimulai ketika penduduk Athena
mundur dibalik tembok kota-negara untuk perlindungan dari tentara Spartan yang mendekat. Kuartal sempit pasti menjadi tempat berkembang
biak bagi wabah, yang dikatakan telah membunuh satu dari tiga penduduk
kota-negara, termasuk pemimpinnya, Pericles.
Ø Fenomena Pandemi
Pandemi ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan
mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia.
Berita yang
terkait, Flu burung adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan
mamalia.
Senin, 12
Agustus 2013, terdengar berita mengejutkan dari London Inggris yang menyebutkan
bahwa penyakit berbahaya ini dapat menular melaui manusia.
Para peneliti melaporkan
kasus pertama penularan flu burung H7N9 dari manusia ke manusia. Laporan itu
ditulis dalam Jurnal Kesehatan Inggris, Selasa (6/8), karena didapati kasus
seorang perempuan berusia 32 tahun di Tiongkok terinfeksi flu burung setelah
merawat ayahnya yang berusia 60 tahun.
Selama ini
tidak ada bukti seseorang terkena virus H7N9 selain akibat kontak langsung
dengan unggas. Sebagian besar pasien diketahui telah mengunjungi pasar unggas
hidup atau melakukan kontak langsung dengan unggas hidup dalam satu atau dua
minggu sebelum menjadi sakit.
Kasus yang dialami ayah dan anak itu memberikan tanda peringatan kuat pada potensi penyebaran pandemi dan perlunya untuk tetap waspada.
Kasus yang dialami ayah dan anak itu memberikan tanda peringatan kuat pada potensi penyebaran pandemi dan perlunya untuk tetap waspada.
Selain itu, sekarang diduga sebagai penyebab wabah campak atau cacar,
Wabah Antoninus adalah pandemi yang melanda Kekaisaran Romawi 165-180 AD. Juga
dikenal sebagai Wabah Galen, penyakit ini diduga telah dibawa ke Roma oleh
pasukan yang kembali dari pertempuran. Diperkirakan bahwa pada puncaknya Wabah
Antoninus membunuh seperempat dari semua orang yang terinfeksi, sebanyak 5
juta, dan korban termasuk dua kaisar Roma. Pada 251 AD, sakit serupa terjadi,
banyak orang percaya bahwa Wabah Antoninus telah kembali. Kali ini dikenal
sebagai Wabah Siprianus, dan pada puncaknya dikatakan bahwa penyakit ini
membunuh 5.000 orang setiap hari di kota Roma.
Ø Fenomena
Endemik
Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada
dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu.
Demam berdarah disebabkan
karena virus yang masuk ke alirah darah melalui vektor, antara lain gigitan
nyamuk Aedes aegypty. Orang yang terkena demam berdarah menunjukkan gejala
demam tinggi, pusing dan bercak merah. Sejauh ini belum ada obat yang spesifik
melawan penyakit ini. Pasien biasanya hanya diberi cairan tubuh untuk
menghindari dehidrasi akibat demam dan muntah. Sementara untuk obat biasanya
hanya untuk menghilangkan nyeri dan meredakan demam.
Sebuah Harian Satelit Post, Pemalang,
menyatakan bahwa terdapat tiga wilayah di Kecamatan Pemalang sebagai wilayah
endemik atau sering kedapatan kasus Demam Berdarah yaitu Kebondalem,
Mulyoharjo, dan Sugihwaras, Rabu (5/2) kemarin dan Kamis (6/2) hari ini di-fogging.
Fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa aidesaegipty
yang dilakukan ini adalah kegiatan penanganan setelah banjir yang menimpa
beberapa daerah di Pemalang. Sedianya, kegiatan ini akan dilakukan di 10 titik
di pedesaan yang tertimpa musibah banjir di Kabupaten Pemalang.
Di samping itu, Chikungunya
merupakan jenis demam yang disebabkan oleh alphavirus yang disebabkan oleh
gigitan nyamuk Aedes aegypti (nyamuk yang juga dapat menularkan penyakit demam
berdarah dengue). Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang
disebut virus chikungunya.
Penyakit
yang juga dikenal dengan demam tulang atau flu tulang ini memiliki gejala yang
sepertii tubuh yang tiba – tiba mengalami demam diikuti dengan linu di
persendian, serta timbul juga rasa ngilu dan sakit pada tulang. Gejala yang
dialami sedikit mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit berbeda pada
hal – hal tertentu.
Pada
anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam – ruam merah
muncul setelah 3 – 5 hari. Mata pun terlihat merah dan disertai tanda – tanda
seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam. Sedangkan pada anak yang lebih
besar, demam diikuti dengan rasa sakit pada otot dan sendi, serta pembesaran
kelenjar getah bening. Pada umumnya demam yang terjadi pada anak berlangsung
selama tiga hari. Dan pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat
dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila
berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah.
Belum
obat khusus untuk menyembuhkan penyakit chikungunya. Walaupun sama - sama
disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, penyakit
chikungunya ini berbeda dengan penyakit demam berdarah dengue karena pada
penyakit chikungunya tidak terjadi pendarahan hebat dan tidak bisa menyebabkan
kematian. Penyakit ini cukup diobati dengan cara istirahat yang cukup,
mengkonsumsi obat demam bila perlu karena sudah merasa tidak nyaman, serta
antisipasi terhadap kejang demam bila terdapat riwayat kejang pada keluarga.
Penyakit chikungunya akan sembuh sendiri dalam kurun waktu kurang lebih 7 hari
sejak merasakan gejala nyeri dan ngilu tulang.
Ø Fenomena
Sporadik
Sporadik adalah adalah suatu
keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu
frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu.
77 kasus baru polio ditemukan di Nigeria
Minggu,
9 September 2012 07:49 WIB
"Hanya Nigeria, Pakistan dan Afghanistan saat ini menghadapi
penyakit tersebut."
Sokoto, Nigeria (ANTARA/Xinhua-OANA)
- Sedikit-dikitnya 77 kasus baru poliomyelitis telah dicatat di 10
negara bagian di Nigeria utara, kata seorang pejabat senior pemerintah, Sabtu
(8/9).
Direktur Pelaksana Lembaga Pembangunan Perawatan Kesehatan Primer Nasional (NPHCDA), Ado Mohammed, mengungkapkan itu di Negara Bagian Sokoto, Nigeria utara, dalam pertemuan penanggulangan polio bersama 35 emir di wilayah tersebut.
Direktur Pelaksana Lembaga Pembangunan Perawatan Kesehatan Primer Nasional (NPHCDA), Ado Mohammed, mengungkapkan itu di Negara Bagian Sokoto, Nigeria utara, dalam pertemuan penanggulangan polio bersama 35 emir di wilayah tersebut.
Semua kasus mengenai virus ganas (wild
polio) --polio yang disebabkan secara alamiah, bukan karena vaksin yang
berisi virus hidup-- prevalensi di 209 wilayah di 30 pemerintah lokal, kata
Mohammed kepada peserta pertemuan.
Menurut dia, Presiden Nigeria,
Goodluck Jonathan, terikat komitmen penuh pada pemberantasan total penyakit
tersebut dari negara Afrika Barat itu paling lambat pada akhir tahun ini.
Ia mengatakan, Presiden Nigeria
tersebut telah membentuk satuan tugas khusus presidensial mengenai
pemberantasan polio dan ia memiliki tekad serta i`tikad politik mengenai itu.
Mohammed mengatakan, kepada peserta
pertemuan pemimpin Nigeria tersebut juga telah melipat-gandakan dana dalam
negeri bagi upaya yang dilancarkan guna menghentikan sepenuhnya penyebaran
penyakit itu.
"Hanya Nigeria, Pakistan dan
Afghanistan saat ini menghadapi penyakit tersebut di dunia dan ini adalah
sumber keprihatinan bagi semua pemegang saham," ujarnya sebagaimana
dilaporkan Xinhua yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Ahad pagi.
"Kami ingin memastikan semua
masyarakat yang terpengaruh secara layak dapat dijangkau sehingga semua anak
dapat memperoleh kekebalan terhadap polio dan penyakit lain yang biasa menyerang
anak-anak," kata Mohammed.
Polio adalah penyakit sangat menular
yang disebabkan oleh virus yang memasuki tubuh melalui mulut dan
berkembang-biak di dalam usus.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Garry D. Prinsip-prinsip
Epidemiologi, terj. J. Andri Hartono, Yogyakarta : Penerbit Buku-buku
Ilmiah Kedokteran, 1986.
Kasjono, HS. Intisari Epidemiologi. Yogyakarta
: Mitra Cendikia, 2009.
Nasry Noor, Nur. Epidemiologi. Jakarta :
Rineka Cipta, 2008.
Firman.” Makalah herpes
zoster.” firmanpharos.files.wordpress.com/2010/05/makalah
herpes-zoster.doc (diakses tanggal 14 Maret 2014).
1 Komentar:
Herpes mangrupikeun panyakit anu serius sareng mundur anu henteu tiasa diubaran ku ubar atanapi suntikan ku dokter Amérika, tapi cara anu pangsaéna pikeun ngalawan herpes nyaéta nyandak obat-obatan herbal alami pikeun éta, kuring maca ngeunaan DR JAMES, dokter herbal hébat anu matak ngobati kuring. herpes sareng ubar herbal anu kuat. Kuring ngahubungi anjeunna pikeun milari kumaha anjeunna tiasa ngabantosan kuring sareng anjeunna ngawartoskeun kuring henteu salempang yén anjeunna bakal ngabantosan abdi sareng obat-obatan campuran herbal anu kuat! Saatos 2 dinten hubungan sareng anjeunna, anjeunna parantos nyarios yén tamba parantos siap na anjeunna ngintunkeun ka abdi liwat DHL COURIER SERVICE sareng éta ngagaduhan ka abdi dina 3 dinten! Abdi nganggo obat sapertos diarahkeun (MORNING and EVENING) sareng kuring diubaran! Memang resep impian tapi kuring resep pisan! pikeun jalma anu kaserang panyakit di handap ieu, Kanker, hypothyroidism, Herpes, COPD, HIV, rematik, Hpv, Infections, Panyakit ati, Panyakit Autoimun, Panyakit Parkinson, Lupus sareng seueur deui anu kedah ngahubungan anjeunna kanggo ubar-herbal na sabab kuring mangrupikeun kasaksian hirup sareng Kuring diubaran ku herpes sareng ubar na sah. Kuring ngutus anjeunna naon anu anjeunna nyuhunkeun sareng anjeunna ngintunkeun kuring obat-ubatan anu kuring bageur salami 3 minggu sareng ayeuna kuring ka dieu kalayan hasil anu négatip. Nalika kuring nguji, sim kuring ngaraos bagja pikeun nginum obat na kuring resep bagikeun kasaksian ieu kusabab kuring mangrupikeun kasaksian hirup yén Dr James mangrupikeun master parawatan herbal anu leres.
HANYA KOMUNITAS DR KANGGO UNTUK KABAYAN SENTAKI
EMAIL: drjamesherbalmix@gmail.com
https // www.drjamesherbalmix.wordpress.com
Whats App +2348152855846
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda